850 Mahasiswa IAIN Laksanakan KKN Dalam Pulau Ambon


850 Mahasiswa IAIN Laksanakan KKN Dalam Pulau Ambon

AMBON - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon, melaksanakan kegiatan pembekalan kepada mahasiswa yang akan mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN), yang berlangsung selama dua hari dari tanggal 30 April sampai dengan 1 Mei di Gedung Olah Raga (GOR) kampus hijau IAIN, senin (30/4).

Total keseluruhan mahasiswa yang mengikuti pembekalan KKN tahun ini sebanyak 850 mahasiswa, jumlah tersebut tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun kemarin, hanya saja untuk tahun ini kita fokuskan ke kota ambon yakni pada Kecamatan Teluk dalam, Kecamatan Baguala, Kecamatan Sirimau dan Kecamatan Nusaniwe karena berkaitan dengan adanya even nasional MTQ ke-XXIV, untuk membantu masyarakat dan juga ada program Pemerintah Kota (Pemkot) yang perlu kita dukung, ungkap ketua panitia Drs. H. Hadi Basalamah, M. Fil, kepada Suara Ekspresi diruang kerjanya, selasa (1/5).

Jadi karena pentingnya even nasional ini, sehingga lokasi KKN kita fokuskan ke kota, akan tetapi tidak seluruhnya mahasiswa yang mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini kita tempatkan di kota, melainkan ada juga kita tempatkan pada pesisir atau luar kota ambon, seperti pada Kecamatan Maluku Tengah (Malteng) Pulau Ambon, diantaranya Kecamatan Leihitu, Kecamatan Leihitu Barat, dan Kecamatan Salahutu, tambahnya.

Untuk program pelaksanaan KKN dilapangan, nantinya mahasiswa bersama-sama melakukan programnya dengan masyarakat di lokasi yang ditempati atau desa setempat, “ jadi nantinya mahasiswa dia survei lokasi, melaksanakan program dengan masyarakat, dan bersama-sama bekerja membantu masyarakat “, untuk program mahasiswa tidak bisa kita tentukan sebab itu tergantung kebutuhan di lapangan nanti seperti apa, sesuai dengan kemampuan mereka, selain itu juga dapat mendorong,  memotifasi, serta ikut berpartisipasi membantu masyarakat, tandas Basalamah yang juga menjabat sebagai ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM), di lingkup IAIN Ambon.

Ditambahkan untuk KKN sendiri berlangsung selama dua bulan, pembekalan selama dua hari, dan pelepasan pada hari rabu (2/5), tetapi nanti kita melakukan koordinasi dengan pemerintah kota supaya ada penerimaan, untuk diserahkan ke kecamatan, setelah itu barulah diturunkan ke kelurahan atau desa-desa sehingga ketika mehasiswa ini turun, pemkot, camat dan desa mereka juga tau, pungkasya.

Kendala dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini pasti ada, yakni nantinya pada pengontrolan mahasiswa di lapangan oleh pembimbing, desa atau kelurahan yang di tempati, serta dari panitia sendiri, untuk memonitor sebab untuk lokasi kota ambon nanti kita tempatkan mahasiswa di rumah-rumah warga dan karena memang berdekatan dengan tempat tinggal mahasiswa, jadi mereka bisa pulang pergi ke lokasi dimana mahasiswa ini ditempakan, namun kita sudah mengantisipasi hal tersebut, sedangkan untuk mahasiswa KKN yang kita tempatkan di pesisir atau luar kota, nantinya mereka juga akan diterima di rumah wagra namun itu akan di atur oleh kepala desa setempat atau mungkin di kasi kos rumah biar tidak menyusahkan warga, meski demikian kita tetap memberikan kontribusi walupun kecil sehingga masyarakat setempat tidak menanggung seluruhnya, akui Basalamah.

Diharapkan setelah mahasiswa ditempati di lokasi yang ditentukan akan ada perubahan dalam artian bahwa, sebelum mereka datang, setelah mereka datang, dan ketika mahasiswa kembali dari KKN, ada perubahan pada lokasi yang ditempati, dan kalau memang sudah ada perubahan pada lokasi yang ditempati, ketika mereka kambali nantinya akan lebih bagus lagi dalam arti bahwa tidak sia-sia apa yang diperbuat mahasiswa dalam mengabdikan diri kepada masyarakat, “ yang terpenting adalah bagaimana mahasiswa seketika berada di lokasi KKN yang ditempatinya,  dia bisa menjaga nama baik lembaga atau kampus ini “, ingat dia. (M3)

Komentar