Hasbullah Dilantik Sebagai Rektor IAIN
Hasbullah
Dilantik Sebagai Rektor IAIN
Diharakan
Periode Toisuta Sudah Mengarah Pada Perubahan Status IAIN Menjadi UIN
Hal tersebut disampaikan M. Zein
Nuhuyanan, M. Si, salah seorang tim sukses yang turut dalam rombongan ke
Jakarta. Menurutnya, yang paling menghangatkan dan menghebohkan saat pelantikan
itu ialah dilantiknya juga salah satu pejabat yakni Dr Anggito Abimanyu sebagai
Dirjen Haji, yang diambil dari kementrian keuangan, aku Nuhuyanan ketika
ditemui di kampus IAIN Ambon, Senin (2/7).
Usai pelantikan pada saat acara
ramah tamah, harapan yang dititipkan oleh Menteri Agama khusus kepada rektor
IAIN Ambon adalah, “Pa rektor tolong majukan IAIN Ambon untuk sejajar dengan
perguruan tinggi umum lain yang ada di wilayah Indonesia timur”. Sebab
tantangan di perguruan tinggi agama terutama di IAIN secara umum cukup berat.
Oleh karena itu, konsolidasi itu penting, pengembangan sumber daya manusianya
juga penting terutama bagaimana menata IAIN Ambon sebagai salah satu perguruan
tinggi yang berbasis keislaman, tandas Nuhuyanan
Pada acara ramah tamah yang
dilakukan di gedung rektorat kampus hijau IAIN Ambon pada 30 juli lalu, setelah
Hasbullah Toisutta tiba dari Jakarta, beliau memberikan beberapa pemikiran
pengembangan terutama penataan yang dimulai dari kedisiplinan dan orientasi
administrasi, untuk dipahami oleh seluruh komponen, serta kesadaran tentang
tugas aparatur, terutama instansi dan dosen yang menduduki jabatan untuk
memahami apa tugasnya, dan diharapkan dapat bersinergi untuk mengembangkan IAIN
Ambon ini kedepan, aku dia.
Saat ditanya mengenai proses
perubahan status IAIN menjadi UIN, ketua Jurusan Muamalah pada Fakultas
Syari’ah ini mengatakan, itu obsesi kedepan IAIN Ambon untuk mengarah kepada
UIN. Walaupun punya jangka waktu yang tidak ditetapkan oleh rektor, tapi kerja
IAIN pada periode beliau ini diharapkan sudah mengarah kepada perubahan status
IAIN menjadi UIN. Dengan pengembangan struktur, infrastruktur dan suprastruktur
yang ada di kampus hijau ini. Sehingga diharapkan, itu akan memenuhi standar
minimal untuk diusulkan menjadi Universitas Islam Negeri (UIN).
“Butuh waktu.”
Lambat atau cepat, itu akan kita lihat dengan realitas kita saat ini. Dari segi
pengembangan dan penyediaan SDM - nya itu memang belum terpenuhi. Pengembangan
Fakultas, Jurusan, termasuk Prodi yang mengarah kepada pemenuhan syarat
administrasi UIN, ini kan belum. Kecuali ada hal - hal yang spektakuler dan
kondisi objektif yang menghendaki IAIN Ambon itu beralih status karena
kebutuhan - kebutuhan emergensi, itu boleh. Namun kalau secara manual atau
prosedur yang dilalui, “saya kira kita butuh kesabaran menata secara internal
dulu,” imbuh Nuhuyanan. (FS)
Komentar