Hasbullah Dilantik Sebagai Rektor IAIN

Hasbullah Dilantik Sebagai Rektor IAIN
Diharakan Periode Toisuta Sudah Mengarah Pada Perubahan Status IAIN Menjadi UIN


AMBON - Proses pelantikan Drs. Hasbullah Toisuta, M. Ag, sebagai rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon, dilakukan di Jakarta bersamaan dengan para pejabat eselon satu dan dua. Acara seremonianya diatur dengan baik oleh humas kementrian agama seperti pengambilan sumpah jabatan, tanda tangan, fakta integritas, dan itu semua dilakukan oleh Menteri Agama RI Suryadharma Ali, yang dihadiri oleh semua pejabat dilingkungan kementrian agama, diantaranya Wamenag, Sekjen, Dirjen bahkan sampai Direktur, di kantor Kementrian Agama, Jln Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (26/6) pekan lalu.

Hal tersebut disampaikan M. Zein Nuhuyanan, M. Si, salah seorang tim sukses yang turut dalam rombongan ke Jakarta. Menurutnya, yang paling menghangatkan dan menghebohkan saat pelantikan itu ialah dilantiknya juga salah satu pejabat yakni Dr Anggito Abimanyu sebagai Dirjen Haji, yang diambil dari kementrian keuangan, aku Nuhuyanan ketika ditemui di kampus IAIN Ambon, Senin (2/7).

Usai pelantikan pada saat acara ramah tamah, harapan yang dititipkan oleh Menteri Agama khusus kepada rektor IAIN Ambon adalah, “Pa rektor tolong majukan IAIN Ambon untuk sejajar dengan perguruan tinggi umum lain yang ada di wilayah Indonesia timur”. Sebab tantangan di perguruan tinggi agama terutama di IAIN secara umum cukup berat. Oleh karena itu, konsolidasi itu penting, pengembangan sumber daya manusianya juga penting terutama bagaimana menata IAIN Ambon sebagai salah satu perguruan tinggi yang berbasis keislaman, tandas Nuhuyanan

Pada acara ramah tamah yang dilakukan di gedung rektorat kampus hijau IAIN Ambon pada 30 juli lalu, setelah Hasbullah Toisutta tiba dari Jakarta, beliau memberikan beberapa pemikiran pengembangan terutama penataan yang dimulai dari kedisiplinan dan orientasi administrasi, untuk dipahami oleh seluruh komponen, serta kesadaran tentang tugas aparatur, terutama instansi dan dosen yang menduduki jabatan untuk memahami apa tugasnya, dan diharapkan dapat bersinergi untuk mengembangkan IAIN Ambon ini kedepan, aku dia.

Saat ditanya mengenai proses perubahan status IAIN menjadi UIN, ketua Jurusan Muamalah pada Fakultas Syari’ah ini mengatakan, itu obsesi kedepan IAIN Ambon untuk mengarah kepada UIN. Walaupun punya jangka waktu yang tidak ditetapkan oleh rektor, tapi kerja IAIN pada periode beliau ini diharapkan sudah mengarah kepada perubahan status IAIN menjadi UIN. Dengan pengembangan struktur, infrastruktur dan suprastruktur yang ada di kampus hijau ini. Sehingga diharapkan, itu akan memenuhi standar minimal untuk diusulkan menjadi Universitas Islam Negeri (UIN).
“Butuh waktu.” Lambat atau cepat, itu akan kita lihat dengan realitas kita saat ini. Dari segi pengembangan dan penyediaan SDM - nya itu memang belum terpenuhi. Pengembangan Fakultas, Jurusan, termasuk Prodi yang mengarah kepada pemenuhan syarat administrasi UIN, ini kan belum. Kecuali ada hal - hal yang spektakuler dan kondisi objektif yang menghendaki IAIN Ambon itu beralih status karena kebutuhan - kebutuhan emergensi, itu boleh. Namun kalau secara manual atau prosedur yang dilalui, “saya kira kita butuh kesabaran menata secara internal dulu,” imbuh Nuhuyanan. (FS)



Komentar